Yayasan Wings Bantu 200 Anak Penyandang Craniofacial

Yayasan Wings Peduli Kasih milik Wings Corporation, kembali menegaskan komitmennya untuk memberi bantuan medis dan tindakan operasi bagi penyandang craniofacial (cacat di wajah). Komitmen tersebut diwujudkan dengan menandatangani kerjasama (MoU) penanggulangan craniofacial antara Yayasan Wings Peduli Kasih, Yayasan Citra Baru Surabaya, RS Premiere Surabaya dan Tim Dokter RSUD Dr. Soetomo.
MoU tersebut memasuki tahun ke-9 kerjasama karena Yayasan Wings Peduli Kasih telah berperan dalam penanggulangan craniofacial sejak 2008 sebagai implementasi dari program corporate social responsibility (CSR). Selama 9 tahun, Yayasan Wings Peduli Kasih telah membantu hampir 200 anak penyandang craniofacial untuk menikmati hidup tanpa merasa rendah diri atau minder karena kelainan wajah yang dideritanya.
Direktur Yayasan Wings Peduli Kasih Luciana Tanoyo menyatakan, pihaknya memutuskan untuk concern kepada isu craniofacial karena secara medis, penyandang craniofacial hanya mengalami kelainan fisik, bukan mental. Sangat disayangkan apabila penyandang craniofacial yang masih dalam usia sekolah tidak dapat mengenyam pendidikan semestinya.
”Kami mengutamakan pengobatan untuk anak dan remaja usia sekolah. Pertimbangannya karena dukungan untuk mereka tidak akan berhenti pada tahap pengobatan dan tindakan medis saja, tetapi anak-anak tersebut juga akan mendapatkan beasiswa pendidikan,” ujar Luciana usai acara penandatanganan yang diadakan di RS Premiere Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/12).
Craniofacial adalah kelainan pada tulang wajah dan jaringan lunak daerah kepala yang merupakan kecacatan bawaan Iahir. Kelainan ini disebabkan oleh multifaktoral di antaranya faktor keturunan karena mutasi dari gen yang diturunkan seperti apert syndrome, crouzon syndrome dan sebagian dari bibir sumbing.
Faktor penyebab lain yaitu kekurangan nutrisi seperti asam folat, infeksi virus, radiasi, dan kekurangan vitamin B. Selain juga bisa disebabkan ibu minum obat-obatan bebas tanpa resep dokter pada kehamilan trimester pertama sehingga mengganggu pembentukan pertumbuhan janin terutama pada wajah seperti meningocele dan facial cleft (sumbing pada wajah).
Masih banyak orang awam maupun dokter yang beIum mengenali kelainan craniofacial ini di Indonesia, termasuk penyebaran demografisnya. Menurut data, terdapat lebih dari 3.500 penyandang craniofasial di Indonesia. Masih kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai kelainan craniofacial di Indonesia membuat Yayasan Wings Peduii Kasih tergerak untuk berbagi pengetahuan mengenai kelainan ini melalui media cetak maupun elektronik.
Dalam kerjasama ini, RS Premiere Surabaya memfasilitasi untuk tindakan operasi dan kamar inap pasien dengan dukungan tim dokter ahli bedah dan syarat dari RSUD Dr. Sutomo. Sementara Yayasan Citra Baru Surabaya berperan dalam persiapan pasien dan keluarganya sejak pendataan, pengaturan akomodasi dan pemeriksaan, hingga penjadwalan operasi pasien.
Selain bidang kesehatan, Yayasan Wings PeduIi Kasih berkontribusi pula di bidang pendidikan dengan membangun sarana pendidikan di sejumlah lokasi, seperti Sekolah AIam Tunas Mulia Bantar Gebang, Taman Keiompok Beiajar Desa Hurip Jaya, Babelan Bekasi, dan di beberapa wiIayah di Jawa Timur. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)