Ini Penyebab Sampoerna Masih Memimpin Pasar Rokok Nasional

PT HM Sampoerna Tbk. mampu mempertahankan posisi market leader-nya di pasar rokok nasional. Sampai akhir tahun 2016 lalu, Sampoerna sanggup menguasai pangsa pasar sebesar 33,4% atau berhasil menjual 105,5 miliar batang rokok sepanjang tahun 2016. Demikian rilis resmi dari Sampoerna yang diterima Mix hari ini.

Meski industri rokok menunjukkan kelesuan, namun Sampoerna berhasil menaikkan kinerja mereknya. Tahun 2016, Sampoerna melaporkan penjualan bersih sebesar Rp 95,5 triliun atau naik 7,2% dari Rp 89,1 triliun di tahun 2015. Bahkan, pertumbuhan laba bersih Sampoerna mampu menembus 23,1% di tahun 2016 dibandingkan tahun 2015. Sementara itu, pada kuartal pertama 2017, Sampoerna berhasil mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 22,6 triliun atau naik 3% dari Rp 21,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Diungkapkan John Gledhill, Presiden Komisaris Sampoerna, “Dewan Komisaris sangat senang akan transisi kepimpinan Perusahaan yang mulus, dari Paul Janelle ke Mindaugas Trumpaitis pada akhir tahun lalu. Dan meskipun ada penurunan dalam volume industri dan keadaan ekonomi yang kurang stabil, kami sangat senang dengan kesuksesan Sampoerna yang senantiasa didorong oleh basis keuangan yang solid, merek-merek kami yang kuat, serta para karyawan yang luar biasa.”

Salah satu merek yang turut memicu pertumbuhan Sampoerna adalah U Bold dan Marlboro Filter Black. Ya, tahun lalu, Sampoerna memang memperkuat posisinya di kategori Sigaret Kretek Mesin (SKM) full-flavor melalui ekspansi geografis U Bold. Selain itu, Sampoerna juga sukses meluncurkan Marlboro Filter Black di beberapa kota di seluruh Indonesia.

“Segmen SKM full flavor merupakan kesempatan yang besar bagi kami dan kami sangat senang dengan kinerja produk-produk baru kami di kategori tersebut, seperti U Bold dan Marlboro Filter Black. Marlboro Filter Black yang baru saja diluncurkan mencapai pangsa pasar 1% di kuartal pertama 2017, sementara U Bold mencapai pangsa pasar 0,9% setelah ekspansi distribusinya ke 55 kota di seluruh Indonesia,” tutur Mindaugas Trumpaitis, Presiden Direktur Sampoerna.

Sementara itu, meski terjadi penurunan jangka panjang di dalam segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sampoerna tetap mampu mempertahankan kepimpinannya di kategori SKT dengan pangsa pasar sebesar 37,3% di tahun 2016. Bahkan, mampu menguasai pangsa pasar 38% pada kuartal pertama tahun 2017.

Langkah berikutnya yang dilakukan Sampoerna adalah dengan terus mencari cara untuk menyeimbangkan penurunan segmen SKT, termasuk melalui pengenalan edisi spesial varian Dji Sam Soe “10+2”, yang berisi 10 rokok Dji Sam Soe reguler dan dua rokok Dji Sam Soe Super Premium.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)