Inilah 20 Finalis “The Big Start Indonesia 2017”

Sukses menghimpun 15 ribu peserta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tahun 2016 lalu, tahun ini program “The Big Start Indonesia” mampu menyedot peserta UMKM hingga 20 ribu. Program yang digelar Blibli.com tersebut, pada hari ini (2/10) sudah memasuki tahap penyeleksian menjadi 20 finalis. Selanjutnya, 20 finalis tersebut akan melewati babak karantina di Jakarta mulai 5-19 Oktober 2017, untuk kemudian dipilih tiga peserta terbaik yang berhak memenangkan total hadiah Rp 1 miliar.

Angka 20 ribu UMKM, diakui CEO Blibli.com Kusumo Martanto, tercatat masih kecil dibandingkan jumlah UMKM di Indonesia yang saat ini angkanya mencapai 59 juta. “Sebagai e-Commerce asli Indonesia, kami ingin produk Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Mengingat, dari 25 ribu partner Blibli.com, partner yang berasal dari UMKM baru di angka 500 sampai 1.000. Untuk itu, kami menggelar program The Big Start Indonesia untuk kedua kalinya agar UKM di Indonesia dapat bersaing dan terus bertumbuh di era digital,” papar Kusumo.

The Big Start Indonesia, dipaparkannya, adalah program kompetisi berbungkus reality show yang menyasar para creativepreneur muda Indonesia berskala UMKM. Melalui program tersebut, Blibli.com memberikan kesempatan kepada UMKM untuk dapat menunjukkan produk rkeatif terbaiknya serta mendapatkan wadah positif guna mempersiapkan diri menuju era digital, khususnya era e-Commerce.

Sejatinya, segmen UMKM merupakan tulang punggung bagi perekonomian Indonesia. Itu sebabnya, pemerintah menggelar program “Go Online” guna menghasilkan 8 juta UMKM yang go digital pada 2020 mendatang. Langkah tersebut menjadi penting, karena nilai bisnis e-Commerce di Indonesia terhitung tinggi dan terus melonjak secara signifikan setiap tahunnya. Jika tahun 2016 lalu nilai bisnis e-Commerce di Indonesia mencapai US$ 85 miliar, maka tahun ini jumlahnya mencapai US$ 150 miliar. Sayangnya, dari angka itu belum diketahui secara pasti berapa yang dikontribusi oleh produk lokal seperti UMKM.

Ditambahkan Kusumo, pada program The Big Start Indonesia 2017, Blibli.com sudah menyiapkan berbagai pelatihan hingga ruang usaha di Blibli.com untuk Top 100 yang terpilih. Sementara itu, bagi para finalis akan diberikan pelatihan kewirausahaan serta dijamin bahwa produk mereka akan terdaftar di HAKI (Hak Kekayaan Intelektual). “Intinya, kami ingin kegiatan seperti ini dapat mewadahi para UMKM agar dapat berutmbuh dari kecil ke menengah, dari menengah menjadi besar,” harapnya.

Rangkaian kegiatan yang dihelat sepanjang program tersebut cukup dimaklumi. Lantaran, ada sejumlah masalah yang selama ini dialami UMKM, yang akhirnya menjadi kekurangan mereka. Antara lain, konsistensi produk, kualitas, branding lewat story telling, packaging atau kemasan, hingga HAKI.

Lantas, siapa saja ke-20 UMKM yang terpilih di ajang The Big Start Indonesia? Ke-20 finalis tersebut adalah The Warna Indonesia (brand sepatu asal Bogor yang berdiri sejak pertengahan tahun 2013), Necispro (brand asal Garut yang mengkhususkan diri pada pembuatan produk tas dan aksesoris untuk kebutuhan kamera dari material kulit asli kualitas premium), Divinces (produk tas kanvas ramah lingkungan asal Bandung), Fiolight (produk lampu hias asal Tangerang yang terbuat dari akrilik dan limbah kayu potong), Uttara (produk tas, matras, airbed, jaket, terpal dari Bandung), Nana Unique Store (online shop pada bidang handicraft kayu asal Bali), Indhe Bags (produk tas yang terbuat dari kulit sapi yang dipadukan dengan kain tenun), Oyoh (makanan ringan berbahan dasar jengkol), Gaba-Gaba (produk berbasis material kulit), Lakanua (produk berbahan dasar semenn), Tenunkoe (produk tenun yang membedayakan perempuan di NTT), Magna (merek lifestyle fashion jewelry), Rug House (produk home and living asal Jakarta), Korte (produk minuman coklat asal Surabaya), Radiuz Wearventure (produk fashion outdoor dari Bandung), Lereh (produk handuk pantai serbaguna asal Bali), Impian Studio (produk buku cerita berkonsep pop up asal Yogyakarta), Ammossi (merek aksesoris bernuansa etnik asal Jakarta), Paccoa.com (social business yang mengusung community development dan budidaya pangan lokal), serta Inagiri (produk kukis Singkong yang mengangkat potensi lokal Wonogiri).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)