MAP Berencana Masuk ke Bisnis e-Commerce

Semakin banyak saja perusahaan retail yang kini bermain di ranah e-commerce. Setelah MatahariMall.com dirilis pada Mei 2015. kini, giliran PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) yang berencana meluncurkan unit belanja online bernama MAPemall pada kuartal ketiga tahun 2015. Mencanangkan belanja modal ketat dan proyeksi meningkatnya masyarakat kelas menengah ke atas menjadi alasan kuat bagi MAP untuk hadir di dengan konsep online.

CEO PT MAP VP Sharma Chief Executive Officer (CEO) MAP, VP Sharma

“Untuk menghadapi tantangan berusaha, kita perlu mengubah cara kita menjalankan bisnis. Salah satunya yaitu dengan mengeluarkan unit belanja online MAPemall pada akhir tahun mendatang, yang diharapkan bisa menarik masyarakat kelas menengah,” ujar Group Chief Executive Officer (CEO) MAP, VP Sharma di Jakarta, Senin (25/5).

Optimisme MAP meluncurkan unit bisnis e-commerce lewat MAPemall ditenggarai proyeksi populasi masyarakat kelas menengah yang mencapai 86 juta penduduk pada tahun 2020 berdasarkan prediksi BPS 2014. Atau dengan kata lain meningkat 56,36 persen dibanding populasi pada tahun 2010. “ Adanya hal ini, beserta dengan perbaikan indikator makroekonomi, diharapkan dapat memperbaiki kinerja perusahaan pada tahun ini,” terang Sharma.

Sharma lantas melanjutkan, bahwa MAP berharap kuartal 2 tahun 2015 akan membaik. Kondisi makroekonomi dan peningkatan produk domestik bruto tentunya juga akan berdampak baik pada anak usaha online nantinya.

“Anggaran belanja modal kami pada tahun ini difokuskan untuk itu, dan juga pengembangan usaha kami yang sudah ada seperti menambah gerai Starbucks sebanyak 45 toko dan membuka outlet Zara di Surabaya. Dengan anggaran yang lebih ketat, kami tak akan bawa lisensi baru, kalaupun ada mungkin brand-brand yang kita pilih secara selektif.”

Pada tahun ini, ungkap Sharma, MAP menganggarkan belanja modal sebanyak Rp 500 miliar, atau lebih kecil sebesar Rp 100 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 600 miliar. Dari sisi kinerja, laba bersih perusahaan menurun dari angka Rp 47,15 miliar pada kuartal I tahun lalu menjadi Rp 10,29 miliar pada periode yang sama tahun ini.

Dengan fokus ke pengembangan unit belanja online, maka anggaran belanja modal perusahaan juga akan difokuskan ke arah tersebut. Kemungkinan, adanya hal tersebut juga membuat perusahaan tidak akan menambah lisensi merk baru pada tahun ini.

Walaupun enggan menyebut jumlah investasi yang akan dibutuhkan MAPemall, Sharma mengatakan, “kita lihat dulu jenis supply chain seperti apa dan sistemnya seperti apa. Baru kita bisa tahu berapa tepatnya nilai investasi kita,” kata Sharma. Namun, Sharma menyebutkan bahwa pihaknya telah memboyong 25 merk eksklusif ke dalam unit usaha baru yang rencananya akan berkontribusi minimal sebesar satu persen dalam total penjualan MAP secara keseluruhan pada tahun ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)